Sebagai Arek Malang yang berangkat dari nol, Sam HC diibaratkan kacang yang tidak lupa kulitnya. Dia berprinsip “Buat apa berkekayaan jika terpisah dari derita lingkungan, buat apa berilmu jika sampai hari ini engkau masih bisu”.
Dari prinsip ini Sam HC mempunyai kepedulian tinggi terhadap lingkungan tempat tinggalnya, khususnya Malang Raya. Pernah suatu ketika, pada tahun 2007, Sam HC melakukan negosiasi kepada partner bisnisnya untuk membuat satu perusahaan di Malang agar supaya Malang Raya mendapatkan manfaat pajak atas aktifitas perusahaan Sam HC. Bukan itu saja yang sudah dilakukan, Sam HC juga mendirikan usaha di kota Malang untuk membuka lapangan kerja di sana.
Tahun 2012 Sam HC mendirikan Yayasan Kalasuba Indonesia yang beralamat di Dusun Slatri, Desa Pait, Kecamatan Kasembon, Kabupaten Malang sebagai cikal bakal pengabdian kepada masyarakat dan untuk mewujudkan cita-cita pensiunnya di usia 40 tahun. Dengan motto yang dipegang oleh yayasan tersebut yaitu “Mengabdi kepada masyarakat, menjadi yang bermanfaat”.
Yayasan Kalasuba Indonesia memiliki berbagai program pengabdian masyarakat, antara lain kegiatan santunan rutin bulanan terhadap yang membutuhkan, pemberdayaan ekonomi mikro, pemberdayaan petani, bedah rumah, bantuan subsidi sekolah, santunan bagi guru ngaji, subsidi guru madrasah, membuka kursus gratis, program peningkatan gizi bagi anak sekolah, bantuan paving gratis untuk masjid, serta mengedukasi masyarakat dalam berbagai program-program pengabdian lainnya.
Selain mendirikan Yayasan Kalasuba Indonesia, Sam HC Juga mendirikan Ecowisata Coban Kethak bekerja sama dengan Perhutani wilayah Malang yang hasilnya 100% disumbangkan kepada Masyarakat.
Pelestari Budaya
Sam HC selalu cinta akan budaya, bagi sam HC manusia tidak bisa lepas dari budaya, karena budaya melahirkan produk budaya yang kesemuanya dipakai oleh masyarakat untuk menjalankan kehidupan sehari-hari mulai dari produk budaya yang berwujud sampai produk budaya yang tidak terwujud, seperti produk budaya berbentuk perilaku, rumah dan bangunan tempat tinggal Sam HC pun dibangun dengan kearifan budaya local.
Pelestari Lingkungan
Sam HC juga aktifis lingkungan. Baginya bumi dan segala isinya bukan warisan dari nenek moyang kita, akan tetapi pinjaman dari anak cucu kita.
Tahun 2014 Sam HC melalui Yayasan Kalasuba Indonesia mendirikan Bank Sampah Slatri yang selain bermanfaat bagi lingkungan juga mampu memberikan manfaat ekonomi kepada seluruh anggota Bank Sampah Slatri. Sam HC juga menunjukkan teladan kecintaan terhadap lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, sampah organik selalu dibuang ke tanah supaya terurai, sedangkan sampah non organik dibuang pada tempat sampah, komitmen ini dia pegang sangat kuat sampai hari ini. Ke manapun pergi Sam HC selalu mengantongi sampah jika dia tidak menemukan tempat sampah dan sejak dulu dia umumkan ke handai tolan kalau ada yang menemukan Sam HC buang sampah tidak pada tempatnya maka orang tersebut boleh menagihkan uang sebesar 500 ribu per satu sampah.
Selain sebagai pendiri Bank Sampah Slatri, Sam HC juga aktif membantu organisasi Bank Sampah se-Malang Raya yakni Ngalam Waste Bank (NWB) dengan melakukan motivasi dan bantuan penguatan organisasi.