Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kini tampil sebagai pilar utama dalam menggerakkan roda ekonomi bangsa. Dengan kontribusinya yang luas, UMKM mampu menciptakan lapangan pekerjaan, mendistribusikan pendapatan secara merata, mendorong inovasi, dan mempertahankan ketahanan ekonomi.
Terutama di kota Malang, kisah sukses UMKM semakin menggeliat. Data terbaru mengungkapkan peningkatan yang signifikan pada jumlah usaha kecil di wilayah ini. Menilik data dari Nomor Induk Berusaha (NIB) kategori UMK yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Malang sepanjang tahun 2022, angka izin usaha yang terbit di platform Online Single Submission (OSS) mencapai 10.203 usaha. Angka ini mencerminkan kenaikan drastis dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang hanya tercatat sebanyak 3.645 usaha.
Peningkatan ini bisa ditarik seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi COVID-19. Setelah periode sulit akibat pandemi, perekonomian mulai menunjukkan stabilisasi yang memberikan dorongan semangat kepada para pelaku UMKM untuk kembali menjalankan usahanya.
Salah satu figur yang menonjol dalam dunia UMKM di Malang adalah Sam HC, yang dikenal sebagai pelaku bisnis dan kini tengah berjuang dalam dunia politik lokal. Sam HC memulai perjalanan bisnisnya dengan mendirikan UMKM bernama PT. HRA, nama yang bermula dari coretan inisial H. R. A pada buku tulisnya saat masih berada di kelas 5 SD. Kini, PT. HRA telah tumbuh menjadi perusahaan yang berfokus pada perbaikan, perawatan, dan penjualan sparepart kendaraan roda empat dan saat ini berjalan secara autopilot. Keberhasilan ini pernah membawa Sam HC ke posisi sebagai Ketua UKM Bengkel Nasional selama 8 tahun.
UMKM memiliki peran sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Dengan lebih dari 50 juta UMKM yang tersebar, sektor ini mampu menyerap tenaga kerja hingga 110 juta orang. Lebih dari 97 persen perusahaan di Indonesia adalah UKM, menjadikan mereka tulang punggung ekonomi yang kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) mencapai sekitar 60%.
Meski demikian, Sam HC juga mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi UMKM di Indonesia yang masih kesulitan berkembang akibat kurangnya pemahaman tentang faktor-faktor sukses dalam berbisnis. Dia berpendapat bahwa “sebagian besar usahawan kita justru bukan pengusaha, tetapi hanya pekerja yang terjebak dalam bingkai usaha, sehingga mereka berkemungkinan kecil untuk menjadi usaha yang besar karena tidak tahu bagaimana cara memulainya. Di sisi lain sebagian besar pekerja kita ternyata hanya “karyawan profesi”, bukan karyawan profesional sehingga selamanya akan berharga murah.” ujar Sam HC dengan antusias. Menurutnya banyak di antara mereka sebenarnya lebih merupakan pekerja daripada pengusaha, tanpa pemahaman mendalam tentang dinamika bisnis yang mendasari keberhasilan.
Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung perkembangan UMKM, Sam HC meluncurkan program “Holding UMKM“. Melalui program ini, dia bekerja sama dengan berbagai lembaga dan kelompok UMKM untuk memberikan edukasi, pemahaman, serta pendampingan bagi para pelaku UMKM yang ingin memulai usaha mereka. Sam HC percaya bahwa melalui pendekatan ini, potensi UMKM dapat diaktualisasikan dan kontribusi mereka terhadap pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan akan semakin kuat.
Peningkatan jumlah UMKM di Malang dan peran penting yang dimainkan oleh tokoh seperti Sam HC dengan program “Holding UMKM” sangat diperlukan untuk memberikan harapan baru dalam perjalanan ekonomi Indonesia. Dengan dukungan yang tepat, sektor UMKM berpotensi menjadi kekuatan yang mampu mendorong pertumbuhan dan kesejahteraan bagi masyarakat luas.